Kekasih Gelapku-UNGU
Posted April 22, 2010
on:Gaya bahasa adalah gaya bahasa yang mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas citraan, pola rima, matra yang digunakan sastrawan atau yang terdapat dalam karya sastra. Jadi majas merupakan bagian dari gaya bahasa (Sudjiman dalam Fillaili,2007:14).
Gaya bahasa yang digunakan dalam menganalisis lirik lagu Ungu adalah :
1) Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau sesuatu yang tidak bernyawa memiliki sifat kemanusiaan.
2) Hiperbola adalah menyatakan sesuatu secara melebih-lebihkan.
3) Asonansi adalah pengulangan bunyi vokal yang sama.
4) Aliterasi adalah pengulangan bunyi konsonan yang sama.
5) Repetisi adalah kata yang digunakan diulang beberapa kali secara berturut-turut.
6) Pleonasme adalah acuan memakai kata-kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan.
7) Simploke adalah pengulangan yang sama pada awal dan akhir kalimat.
8) Inversi adalah susunan yang dapat dibalik atau dipermutasikan.
9) Klimaks adalah gaya bahasa yang urutannya semakin meningkat dari gagasan sebelumnya.
10) Antitesis adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan bertentangan dengan menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan.
11) Sinekdok pars pro toto adalah gaya bahasa yang dinyatakan oleh seluruh bagian tetapi sebenarnya mewakili satu maksud (Asyhar, 2004:5).
Ku mencintaimu lebih dari apapun
Meskipun tiada satu orang pun yang tahu
Ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku
Meskipun engkau hanya kekasih gelapku
Ku tahu ku takkan selalu ada untukku
Di saat engkau merindukan diriku
Ku tahu ku takkan bisa memberikanmu waktu
Yang panjang dalam hidupku
Yakinlah bahwa engkau adalah cintaku
Yang ku cari selama ini dalam hidupku
Dan hanya padamu ku berikan sisa cintaku
Yang panjang dalam hidupku
Analisis gaya bahasanya :
Gaya bahasa hiperbola terdapat pada baris 1 “ku mencintaimu lebih dari apapun” dan baris ke-3 “ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku” karena menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Gaya bahasa antitesis terdapat pada baris ke-2 ‘tiada satu orang” karena mengandung gagasan dengan kelompok kata yang bertentangan.
Gaya bahasa repetisi terdapat pada baris ke-1 dan 3 “ku mencintaimu” dan baris ke-2 dan 4 “meskipun” dan baris ke-5 dan 7 “ku tahu” karena kata ini diulang beberapa kali yaitu 2x secara berurutan. Gaya bahasa repetisi juga terdapat pada baris ke-8 dan 12 “yang panjang dalam hidupku” dan baris ke-9 dan 11 “cintaku” karena kata ini diulang beberapa kali yaitu 2x secara berurutan.
Gaya bahasa asonansi terdapat pada baris 5—8 dengan ditandai “u” karena ada pengulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris.
Gaya bahasa simplike terdapat pada baris ke-8 dan 12 “yang panjang … hidupku” karena terjadi pengulangan kata yang sama pada awal dan akhir baris tersebut.
Tinggalkan komentar